Anatomi fisiologi kulit
A. Struktur dan
Fisiologi Kulit
Kulit merupakan pelindung tubuh beragam luas dan tebalnya.
Luas kulit orang dewasa adalah satu setengah sampai dua meter persegi. Tebalnya
antara 1,5 – 5 mm, bergantung pada letak kulit, umur, jenis kelamin, suhu, dan
keadaan gizi. Kulit paling tipis pada kelopak mata, penis, labium minor dan
bagian medial lengan atas, sedangkan kulit tebal terdapat di telapak tangan dan
kaki, punggung, bahu, dan bokong.(5)
Selain sebagai pelindung terhadap cedera fisik, kekeringan,
zat kimia, kuman penyakit, dan radiasi, kulit juga berfungsi sebagai pengindra,
pengatur suhu tubuh, dan ikut mengatur peredaran darah. Pengaturan suhu
dimungkinkan oleh adanya jaringan kapiler yang luas di dermis (vasodilatasi dan
vasokonstriksi), serta adanya lemak subkutan dan kelenjar keringat. Keringat
yang menguap di kulit akan melepaskan panas tubuh yang dibawah ke permukaan
oleh kapiler. Berkeringat ini juga menyebabkan tubuh kehilangan air (insesible
water loss), yang dapat mencapai beberapa liter sehari. Faal perasa dan peraba
dijalankan oleh ujung saraf sensoris Vater Paccini, Meissner, Krause, Ruffini
yang terdapat di dermis.(5)
B.1. Bagian-bagian Kulit Manusia
Kulit terbagi atas
tiga lapisan pokok,
yaitu epidermis, dermis
atau korium, dan
jaringan subkutan atau subkutis.
a) Epidermis
Epidermis terbagi atas lima lapisan.
Lapisan tanduk
atau stratum korneum yaitu lapisan kulit yang paling luar yang terdiri dari
beberapa lapis sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah
berubah menjadi keratin (zat tanduk).
Stratum Lusidum
yaitu lapisan sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma berubah menjadi eleidin
(protein). Tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
Lapisan granular
atau stratum granulosum yaitu 2 atau 3 lapisan sel gepeng dengan sitoplasma
berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Mukosa biasanya tidak memiliki
lapisan ini. Tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
Lapisan malpighi
atau stratum spinosum. Nama lainnya adalah pickle cell layer (lapisan akanta).
Terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan besar berbeda-beda
karena adanya proses mitosis. Protoplasma jernih karena mengandung banyak
glikogen dan inti terletak ditengah-tengah. Makin dekat letaknya ke permukaan
bentuk sel semakin gepeng. Diantara sel terdapat jembatan antar sel
(intercellular bridges) terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin.
Penebalan antar jembatan membentuk penebalan bulat kecil disebut nodus
bizzozero. Diantara sel juga terdapat sel langerhans.
Lapisan basal atau
stratum germinativium. Terdiri dari sel berbentuk kubus tersusun vertikal pada
perbatasan dermo-epidermal, berbaris seperti pagar (palisade),mengadakan mitosis
dari berbagai fungsi reproduktif dan terdiri dari :
Sel berbentuk
kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu
dengan yang lain dengan jembatan antar sel.
Sel pembentuk
melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel berwarna muda dengan
sitoplasma basofilik dan inti gelap dan mengandung butiran pigmen
(melanosomes).
Epidermis
mengandung juga :
Kelenjar ekrin, kelenjar
apokrin, kelenjar sebaseus,
rambut dan kuku. Kelenjar keringat
ada dua jenis,
ekrin dan apokrin.
Fungsinya mengatur suhu,
menyebabkan panas dilepaskan dengan
cara penguapan. Kelanjar
ekrin terdapat disemua
daerah kulit, tetapi
tidak terdapat diselaput lendir.
Seluruhnya berjumlah antara 2 sampai 5 juta yang terbanyak ditelapak tangan.
Sekretnya cairan jernih kira-kira 99 persen
mengandung klorida,asam
laktat,nitrogen dan zat lain.
Kelenjar apokrin adalah kelenjar
keringat besar yang
bermuara ke folikel
rambut, terdapat di
ketiak, daerah anogenital, papilla mamma dan areola.
Kelenjar sebaseus terdapat di seluruh tubuh, kecuali di manus, plantar pedis,
dan dorsum pedis. Terdapat banyak
di kulit kepala,
muka, kening, dan
dagu. Sekretnya berupa
sebum dan mengandung asam lemak, kolesterol
dan zat lain.
b) Dermis
Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan
diatas jaringan subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat
yang dilapisan atas
terjalin rapat (pars
papillaris), sedangkan dibagian
bawah terjalin lebih lebih
longgar (pars reticularis).
Lapisan pars retucularis
mengandung pembuluh darah,
saraf, rambut, kelenjar keringat
dan kelenjar sebaseus.
c) Jaringan Subkutan (Subkutis atau Hipodermis)
Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dibawah
dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak
tegas. Sel-sel yang
tyerbanyak adalah liposit
yang menghasilkan banyak
lemak. Jaringan subkutan mengandung
saraf, pembuluh darah
dan limfe, kandungan
rambut dan di lapisan atas
jaringan subkutan terdapat kelenjar
keringan. Fungsi dari
jaringan subkutan adalah
penyekat panas, bantalan terhadap trauma dan tempat
penumpukan energi.
B.2. FISIOLOGI KULIT
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi
jaringan- jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-
pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit
ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air.
Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah
zat kimia dan
bakteri masuk ke
dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik
seperti sinar ultraviolet
dari matahari.(6)
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka
terhadap berbagai rangsang
sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf
sensasi.(1,6)
3. Pengatur panas
atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu
tubuh melalui dilatasi
dan konstruksi pembuluh
kapiler serta melalui
respirasi yang keduanya
dipengaruhi saraf otonom. Tubuh
yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau
sekitar 36,50C. Ketika
terjadi perubahan pada
suhu luar, darah dan
kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya
dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu
fungsi kulit sebagai
organ antara tubuh
dan lingkungan. Panas akan hilang
dengan penguapan keringat.(1,6)
4. Pengeluaran
(ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari
kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan
membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit
tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air
transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.(1)
5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.(7)
6. Penyerapan
terbatas
Kulit dapat menyerap
zat-zat tertentu, terutama
zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap
ke dalam kulit.
Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui
kulit dan mempengaruhi lapisan kulit
pada tingkatan yang
sangat tipis. Penyerapan
terjadi melalui muara kandung
rambut dan masuk
ke dalam saluran
kelenjar palit, merembes melalui
dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ
tubuh lainnya.(6,7)
7. Penunjang
penampilan
Fungsi yang terkait
dengan kecantikan yaitu
keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan
dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan
emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak
rambut.(7)