KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
A. PENERTIAN
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985;
Logan and Dawkin, 1987).
B. PARADIGMA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen
pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan &
Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat.
Individu Sebagai
Klien Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
Keluarga Sebagai
Klien Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah
satu fokus pelayanan keperawatan yaitu : a. Keluarga adalah unit utama dalam
masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. b.
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki
ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri. c. Masalah
kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah satu
anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
3. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga,
diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki
identitas yang kuat mengikat semua warga.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada
lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan
manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan
budaya dan lingkungan spiritual.
C. TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat
secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan khusus
Dipahaminya
pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
Meningkatkan
kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masysrakat untuk melaksanakan upaya
perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
Tertanganinya
kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
Tertanganinya
kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan
keperawatan dirumah, dipanti dan di masyarakat.
Tertanganinya
kasusu-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan
dirumah.
Terlayaninya
kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan
penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
Teratasi dan
terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat
optimal.
D. SASARAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat
termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga
penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil.
Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas
terdiri dari tiga tingkat yaitu :
1. Tingkat Individu.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang
dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada
masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan
mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat
dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
keluarga.
3. Tingkat Komunitas Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam
komunitas sebagai klien. a. Pembinaan kelompok khusus b. Pembinaan desa atau
masyarakat bermasalah
E. RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya
pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
maupun resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan
seks.
F. PRINSIP PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS
Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas
harus rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu
Kemanfaatan dimana
semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar
bagi komunitas,
pelayanan
keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu
yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral,
asuhan keperawatan
diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya
termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan,
pelayanan keperawatan komunitas juga harus
memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan disesuaikan
dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang
lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam
memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada.
G. PERAN PERAWAT KOMUNITAS
1. Pendidik (Educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang
memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat
selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.
2. Advokat
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat
bicara untuk dirinya.
3. Manajemen Kasus
Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta
meningkatkan kualitas hidup klien.
4. Kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan
rumah sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimal.
5. Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan
bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran
yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu
mengidentifikasi serta mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan
dasar dari
7. Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen
pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam
merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
H. FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN
Aspek
interpersonal : hubungan di dalam keluarga
Aspek social
: hubungan keluarga dengan masyarakat yang berada
disekitarnya.
3. Aspek procedural : melatih keterampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek teknis
: mengajarkan keluarga teknik-teknik dasar yang mampu
dilakukan keluarga di rumah misalnya : mengompres dengan baik dan benar.
System keperawatan adalah membantu klien dalam meningkatkan
atau melakukan keperawatan mandiri. System keperawatan mandiri dibagi tiga
kategori bantuan sebagai berikut : a) Wholly comphensatory, bantuan secara
keseluruhan dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau
lingkungan dan tidak berespon terhadap rangsangan. b) Partially compensantory,
bantuan sebagian dibutuhkan oleh klien yang mengalami keterbatasan gerak karena
sakit, misalnya kecelakaan. c) Supportive-educative, dukungan pendidikan
dibutuhkan oleh klien yang membutuhkan bantuan untuk mempelajari agar melakukan
keperawatan mandiri.
I. KOMUNITAS SEBAGAI ASPEK PENTING KESELAMATAN IBU HAMIL
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya
pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
maupun resosialitatif.
Upaya promotif
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan
seks.
Upaya preventif
untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap ibu hamil
melalui puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun
pemeriksaan kehamilan.
Upaya kuratif
bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan
melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai
tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir
Upaya
rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat
fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang
dan lain sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif
pada penderita TBC, dll.
Upaya
resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke masyarakat yang
karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta
dan wanita tuna susila.
No comments:
Post a Comment