Monday, December 17, 2012

konsep keperawatan kesehatan komunitas


KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

A. PENERTIAN

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).

B. PARADIGMA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.

    Individu Sebagai Klien Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
    Keluarga Sebagai Klien Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.

Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu : a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri. c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.

3. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga.

Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.

C. TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

2. Tujuan khusus

    Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
    Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masysrakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
    Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
    Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan dirumah, dipanti dan di masyarakat.
    Tertanganinya kasusu-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan dirumah.
    Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
    Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat optimal.

D. SASARAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil.

Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu :

1. Tingkat Individu.

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.

2. Tingkat Keluarga.

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

3. Tingkat Komunitas Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien. a. Pembinaan kelompok khusus b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

E. RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.

F. PRINSIP PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu

    Kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas,
    pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,
    asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan,
    pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

G. PERAN PERAWAT KOMUNITAS

1. Pendidik (Educator)

Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.

2. Advokat

Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.

3. Manajemen Kasus

Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup klien.

4. Kolaborator

Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.

5. Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.

6. Peneliti

Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari

7. Pembaharu (Change Agent)

Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.

H. FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN

    Aspek interpersonal : hubungan di dalam keluarga
    Aspek social

: hubungan keluarga dengan masyarakat yang berada disekitarnya.

3. Aspek procedural : melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi

4. Aspek teknis

: mengajarkan keluarga teknik-teknik dasar yang mampu dilakukan keluarga di rumah misalnya : mengompres dengan baik dan benar.

System keperawatan adalah membantu klien dalam meningkatkan atau melakukan keperawatan mandiri. System keperawatan mandiri dibagi tiga kategori bantuan sebagai berikut : a) Wholly comphensatory, bantuan secara keseluruhan dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungan dan tidak berespon terhadap rangsangan. b) Partially compensantory, bantuan sebagian dibutuhkan oleh klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit, misalnya kecelakaan. c) Supportive-educative, dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang membutuhkan bantuan untuk mempelajari agar melakukan keperawatan mandiri.

I. KOMUNITAS SEBAGAI ASPEK PENTING KESELAMATAN IBU HAMIL

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.

    Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
    Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap ibu hamil melalui puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan kehamilan.
    Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir
    Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dll.
    Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

No comments:

Post a Comment